Kita semua pasti sepakat bahwa tidak akan ada habisnya ketika berbicara mengenai keanekaragaman Indonesia. Baik itu mengenai budaya, flora, fauna, wisata, agama, hingga berjuta keberagaman lainnya. Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan betapa bangsa Indonesia berbeda-beda namun tetap satu. Salah satu fungsi dari semboyan tersebut adalah sikap toleransi yang sangat baik antar sesama. Dari semboyan tersebut pula menjadikan kita sebagai rakyat harus bangga. Bangga akan perbedaan yang ada, bangga atas indahnya Indonesia.
Salah satu keanekaragaman Indonesia adalah keindahan alam. Alam yang membentang dari Sabang hingga Merauke. Zaman sekarang amatlah mudah untuk menikmati keindahan alam Indonesia berkat fasilitas media sosial. Meskipun kita belum bisa menikmati alam di pulau yang jauh dari tempat tinggal, cukup dengan berselancar di dunia maya maka kita dapat ikut merasakan keseruan orang lain berwisata lewat unggahannya. Kenyataannya keindahan alam membawa Indonesia menjadi destinasi wisata primadona bagi para pelancong dari berbagai negara.
Jika mendengar kata alam maka anak kata selanjutnya yang teringat adalah laut, pantai, gunung hingga hutan. Penikmat alam tentu punya minatnya masing-masing. Ada yang suka bermain air maka pantai adalah hal mengasyikkan baginya. Ada pula yang suka dengan bau khas hutan maka kegiatan berkelana di hutan dan gunung menjadi hobinya. Sebagai penikmat alam khususnya gunung, di sini Todaydream akan bercerita tentang keindahan gunung-gunung di Indonesia berdasarkan pengalaman pribadi dan beberapa referensi. Hampir setiap pulau besar di Indonesia memiliki gunung dengan ciri khasnya masing-masing. Simak berikut penjelasannya ya.
Keindahan Gunung di Indonesia Sebagai Destinasi Wisata Alam
Sebagai negara yang berada di jalur pertemuan lempeng dunia, membuat Indonesia memliki ratusan gunung khususnya gunung api. Keindahan dari ratusan gunung tersebut pun berbeda-beda. Salah satu tujuan para penikmat gunung atau biasa disebut pendaki tentulah untuk menikmati pemandangan alam. Mulai dari pemandangan ladang-ladang warga sebelum masuk pintu rimba, hutan yang penuh dengan flora-fauna yang beragam, padang rumput, sungai, air terjun, matahari terbit dan tenggelam hingga pemandangan ciamik dari puncak gunung. Salah satu gunung yang menjadi incaran para pendaki dunia yang masuk dalam list seven summit dunia berada di Indonesia bagian timur yaitu Puncak Cartenz di Pegunungan Jayawijaya. Hal ini membuat gunung sebagai salah satu tujuan wisata dunia.
Peta sebaran gunung di Indonesia (belajaryok.com) |
Uniknya jika menilik pada lokasi, maka dapat disimpulkan bahwa ada ciri khas gunung pada setiap pulau di Indonesia dengan keindahannya masing-masing. Hal tersebut membuat para pendaki berbondong-bondong ingin menuntaskan impian untuk kegiatan safari hiking semua gunung di Indonesia.
Saat berkunjung ke Pulau Sumatera maka kita akan disuguhi dengan jalur pendakian gunung yang rapat oleh tanaman. Lebih tepatnya hutan rapat. Di pulau ini terdapat puncak gunung api paling tinggi di Indonesia, yaitu puncak Gunung Kerinci yang berada di Jambi dengan ketinggian 3,803 mdpl. Dengan status tersebut maka menjadikan Gunung Kerinci sebagai tujuan pendakian yang diidam-idamkan oleh pendaki gunung. Selain itu beberapa gunung lainnya yang menjadi primadona di Sumatera adalah Gunung Leuser, Gunung Dempo, Gunung Talamau, Gunung Singgalang, Gunung Marapi serta Gunung Talang. Berikut ciri khas gunung di Sumatera:
• Terdapat hutan rimba yang padat tanaman
• Kontur jalur bertanah padat dan penuh akar-akar pohon
• Kondisi jalur cukup berat bagi pendaki pemula
• Hewan buas dan langka masih berkeliaran
• Pengelolaan kegiatan pendakian masih minim
• Jumlah pendaki masih sedang, tidak sebanyak di Jawa
• Padang rumput jarang ditemui
• Jasa porter masih sedikit
Salah satu kondisi jalur pendakian Gunung Kerinci (nasional.tempo.co) |
Area camp Gunung Talang (dok. todaydream) |
Nah, gunung-gunung di Pulau Jawa tampaknya tidak pernah sepi dari pendaki. Pasalnya ada banyak sekali gunung yang terkenal di seantero Pulau Jawa. Sebut saja Gunung Semeru di Jawa Timur yang bahkan sudah dibuatkan film, Gunung Lawu yang terkenal dengan cerita-cerita mistisnya, Gunung Prau yang begitu ciamik dengan sunrise-nya, Gunung Bromo yang menjadi destinasi wisata favorit, Gunung Gede yang begitu luar biasa ramai bak pasar, dan beberapa gunung lainnya yang terkenal di kalangan dunia pendakian. Berikut catatan penting jika melakukan pendakian gunung di Pulau Jawa:
• Mudah sekali menemukan sabana
• Terdapat basecamp pendakian yang sudah dikelola dengan baik
• Peraturan pendakian yang jelas
• Adanya sanksi nyata ketika ada pelanggaran salah satu yang paling berat adalah blacklist
• Menggunakan sistem booking online
• Banyaknya warung di setiap pos hingga puncak
• Akses transportasi mudah dari berbagai daerah di Jawa
• Banyaknya cenderamata dijual di basecamp
• Biasanya ada briefing atau arahan dari pihak basecamp sebelum pendakian
Warung di Gunung Guntur (dok. todaydream) |
Suasana antre di jalur pendakian Gunung Gede (dok. todaydream) |
Berbeda dengan gunung-gunung di Pulau Jawa, gunung-gunung di wilayah Indonesia bagian timur tidak begitu ramai namun tidak kalah kalau soal keindahan alam. Salah satu gunung yang patut dikunjungi adalah Gunung Rinjani. Gunung Rinjani terkenal dengan kesempurnaan alam yang dimilikinya. Terdapat padang rumput, air terjun, danau, hutan, serta sungai. Amat lah sesuai jika ada pendapat yang mengatakan bahwa jika ke Rinjani sepertinya tidak usah lagi ke gunung lainnya karena saking komplitnya. Namun yang namanya naluri seorang pendaki pasti ingin muncak terus ya sampai rela menyambangi gunung yang sama berkali-kali.
Keindahan Alam dari Puncak Gunung Rinjani (dok. todaydream) |
“gunung boleh sama, tiap orang, beda cerita”
Lalu konten vlog-vlog pendakian membawa kita menjadi tahu bagaimana keseruan menikmati alam gunung lainnya yang belum terlalu banyak didatangi. Sudah cukup sekali menunjukkan betapa indahnya alam Indonesia. Pastinya menjadi kebanggaan kita semua yang harus dijaga. Bagaimana? Seru bukan? Keanekaragaman gunung di Indonesia seolah tiada pula habisnya untuk dinikmati.
Menjaga Lingkungan Sebagai Upaya Melestarikan Alam
Trend mendaki gunung kian hari makin digandrungi oleh remaja hingga dewasa dari kalangan manapun. Seiring banyaknya peminat kegiatan hiking gunung tersebut, tidak dapat pula dipungkiri bahwa ada dampak kurang baik tertentu. Biasanya ini terjadi akibat kurangnya pengetahuan, kepedulian, pemahaman dan pengalaman. Padahal mendaki bukanlah perihal sekadar berjalan hingga mencapai puncak, bukan pula hanya untuk swafoto maupun video. Namun lebih nyatanya adalah bagaimana kita sebagai pecinta benar-benar dapat merefleksikan bukti cinta tersebut. Salah satu bukti cinta alam adalah menjaga, bukan merusak.
Beberapa tahun belakangan cukup sering muncul berita mengenai kerusakan alam di gunung yang lain tak bukan akibat ulah para oknum pendaki. Peraturan yang dibuat oleh pihak berwenang semata hanya untuk menjaga ekosistem di gunung. Karenanya harus dipatuhi. Tidakkah kita ingin terus bisa merasakan keindahan alam tersebut? Lalu apa saja yang dapat kita lakukan untuk menjaga lingkungan hidup sebagai kontribusi kita dalam memelihara kelestarian alam?
1. Tidak menggunakan tisu basah
Beberapa basecamp pendakian gunung di Pulau Jawa sudah melarang penggunaan tisu basah. Alasannya karena bahan pembentuk tisu basah susah terurai di alam bebas. Tisu basah memang berguna untuk kegiatan mencuci yang dapat meminimkan penggunaan air, namun alangkah baiknya kita mengganti dengan yang lebih ramah lingkungan seperti bahan-bahan yang cepat terurai. Misalnya dedaunan yang memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mengelap.
2. Kemas sampah lalu bawa turun
Salah satu etika pendakian adalah membawa sampah turun. Meskipun sudah ada aturan namun faktanya masih banyak kejadian di lapangan yang tidak sesuai harapan. Sangat tepat sekali jika pihak basecamp pendakian memberikan sanksi terhadap pelanggaran buang sampah sembarangan. Harapannya gunung bersih dari sampah sehingga dapat menciptakan kenyamanan bagi orang banyak. Jangan sampai merusak ekosistem yang ada ya.
3. Tidak vandalisme
Aksi vandalisme masih sering terjadi, padahal di beberapa gunung sudah tersedia papan-papan penanda nama gunung, arah jalur, nama puncak dan ketinggian. Namun ternyata corat-coret ini lebih banyak menunjukkan untuk keperluan pribadi seperti menulis ucapan bagi orang terkasih. Tentu kegiatan ini sangat tidak baik dan terkesan egois: merusak fasilitas bersama demi kepentingan pribadi. Bagi teman pendaki ada baiknya terus edukasi teman lainnya untuk tidak vandalisme. Boleh banget bawa papan sendiri yang sudah disiapkan lalu kembali bawa turun.
4. Menjaga dan melindungi hutan
Salah satu aktivitas menjaga dan melindungi hutan adalah tidak eksploitasi flora maupun fauna. Kejadian kebakaran hutan yang sering kita dengar adalah dampak dari tidak adanya kesadaran kebutuhan akan hutan. Jika hutan terbakar maka manusia sekitar juga yang terganggu. Beberapa juga menjadikan lahan konservasi sebagai ladang untuk menambah pundi-pundi secara ilegal. Ingat pepatah yang mahsyur di kalangan dunia pendakian kan: Jangan tinggalkan apapun kecuali jejak, dan Jangan bawa apapun kecuali kenangan.
Demikian upaya yang dapat kita lakukan untuk tetap menjaga kelestarian alam Indonesia. Sebagai penikmat gunung, Todaydream amat berharap alam Indonesia tetap terjaga sampai kapanpun. Bukankah masih ada anak cucu kita kelak yang ingin merasakan betapa indahnya alam Indonesia? Indonesia bikin kita bangga, jadi kita pun harus bikin Indonesia bangga dengan melestarikan alam. Maka, jadilah penikmat tanpa merusak. Salam lestari.
“Disclaimer: tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi blog #IndonesiaBikinBangga #UntukmuBumiku yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network”
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_gunung_menurut_jenisnya (diakses pada Agustus 2021).
https://magma.esdm.go.id/v1/edukasi/tipe-gunung-api-di-indonesia-a-b-dan-c (diakses pada Agustus 2021).
http://www.pecintaalam.net/7-kebiasaan-baik-stop-sampah-dan-vandalisme-di-gunung/ (diakses pada Agustus 2021).
https://akasakaoutdoor.co.id/blogs/aks-journal/12-bukti-pemandangan-alam-indonesia-memang-sangat-mengagumkan (diakses pada Agustus 2021).
6 silakan tinggalkan komentar ya teman pembaca :)
Iya miris banget para oknum pendaki katanya pecinta alam tapi buang sampah sembarangan..
ReplyDeleteIya mba kebanyakan yg suka lupa bawa sampah kembali itu adalah kalangan anak muda sekelas smp-sma yg masih minim pengetahuan dan pemahaman akan makna sbg penikmat alam gunung. Semoga kedepan akan lebih baik lagi mengingat juga sudah banyk diberlakukan aturan ketat mengenai sampah ini di bc pendakian
DeleteKu bukan tipe anak gunung tapi suka aja sama pemandangannya. Teman-teman ku yang suka naik gunung bilang "walaupun capek, tapi kalau udah sampai tujuan tuh capeknya hilang".
ReplyDeleteSaya sendiri masih suka heran sih mba, hehe, udah tau capek pake banget naik gunung itu, tapi tetep aja diulang kayak engga pernah kapok, sebenarnya bisa aja nyri sensasi pemandangan yg tak kalah keren dari puncak gunung, tapi ternyata the meaning dari naik gunung itu sendiri adalah prosesnya, dari start ber-planning hingga kembali ke rumah dengan selamat, itu makna sebenarnya kalo bagi saya mba hehe
DeleteAyo mba cobain sekali yg easy hiking aja boleh juga hehe
Terima kasih sudah mampir ya mbaaa
Catat barang/makanan yg dibawa ketika masuk hutan/naik gunung.
ReplyDeletePeriksa kembali setelah keluar/ turun, minimal sampah sendiri dibawa lg jangan ditinggalkan di gunung
Betul banget kak
Deletesilakan boleeh komentar yaa