Camping Ceria : Culture Camp by Pena Khatulistiwa
Camping Ceria : Culture Camp by Pena Khatulistiwa - Sebelum trip Rinjani (end dec 2019), saya mendapat ajakan camping ceria dari teman kerja office Jakarta pada bulan yang sama. Kali ini lokasinya di Bogor. Mendengar kabar ini saya sontak exited karena jarang main ke Bogor. Tanpa babibu saya mengiyakan ajakan tersebut. Oiya, kegiatan ini terlaksana jauh sebelum serangan badai covid-19 melanda bumi pertiwi, kira-kira Bulan Februari (2020).
Kebetulan saya tidak membawa keril karena peralatan camping sudah disediakan oleh panitia. Jadilah saya melenggang ke Jakarta dengan transportasi umum hanya bermodal ransel. Setibanya di meeting point, saya dan tiga orang teman lainnya siap meluncur ke Bogor. Kami baru berangkat lepas waktu zuhur di Hari Jumat. Jadi ketebak ya bagaimana situasi di jalan menuju Bogor kala itu. Iyah, macet. Tepat saat waktu asar barulah kami sampai di lokasi.
Kami disambut dengan sangat baik oleh panitia. Sudah
ada mamang-mamang dan teteh-teteh yang menunggu di gerbang mungil resort ini.
Selesai mengurus keperluan administrasi, kami melipir sebentar nyari makanan.
Berhubung lagi gerimis, makan bakso hangat sungguh pilihan yang tepat. Dengan
lahap kami santap mie bakso sambil ngobrol random. Kemudian barulah kami
kembali ke lokasi camping karena acara akan dimulai lepas waktu magrib.
Event ini bernama Culture Camp yang diadakan oleh
komunitas pena khatulistiwa (@pena.khatulistiwa) di Resort Priyangu Sanctuary
(@thepringayusanctuary). Fasilitas yang disediakan panitia antara lain tenda,
dinner, snack, breakfast, games, outbond, poetry and music performance dan
lainnya. Sekilas seperti menyenangkan kegiatannya. Hanya saja jujur saya kurang
menikmati karena begitu banyak peserta yang tidak dikenal dan susah untuk
saling kenal dalam waktu dekat. Mungkin akan lebih seru dan lebih leluasa jika
bersama dengan yang sudah dikenal.
Mengangkat tema “ngagali sunda di tatar sunda”, at the
end saya menilai pena khatulistiwa sukses dengan event tahunannya ini. Saya
jadi kepingin juga merasakan euphoria sebagai panitia, sambil nostalgia
bergabung dalam kepanitiaan acara saat masa kuliah dulu. Sibuk-sibuk panik
sedap gitu lah, hehe.
Panitia sudah membagi tenda untuk tiap kelompok
peserta. Kebetulan juga tim saya dapat tenda yang paling ujung lumayan jauh
dari panggung utama, sehingga inilah yang bikin mager untuk bergabung dengan
peserta lain di tanah lapang dekat panggung. Rundown acaranya santai. Malam
harinya sebelum opening, peserta dinner bareng dulu di salah satu restoran
resort. Menu yang disediakan adalah nasi campur ala-ala anak gunung, alas makanannya
pakai daun pisang, hanya saja tidak jongkok melainkan duduk di kursi sambil
ditemani alunan music khas sunda dari pihak resort.
Lepas dinner, barulah opening dari panitia dilanjutkan
dengan api unggul, teatrikal puisi dan music performance. Akibat suhu udara
sangat syahdu, saya jadi ngantuk berat. Akan tetapi demi menyelesaikan misi
ikut di semua event-nya, saya kuat-kuatin nahan kantuk. Sementara peserta
lain yang masih semangat 45 bersama panitia terus melanjutkan acara lepas
kangen. Ohiya, teman saya bilang bahwa acara ini juga basic-nya untuk
silaturahim antar sesama pegiat alam yang sudah bersahabat sejak lama.
Kegiatan hari berikutnya adalah outbond dan games. Games-nya berkedok grandprize dari beberapa sponsor. Sayang sekali tim saya nggak ada yang dapet hadiah, karena kami ngikutin kegiatannya nggak serius-serius amat alias mager. Pun kami check out lebih awal dari peserta yang lain, karena saking udah mager.
sampai jumpa di camping ceria selanjutnya :D
0 silakan tinggalkan komentar ya teman pembaca :)
silakan boleeh komentar yaa